Alasan Sahamee Didirikan

Pada tahun 2020, badai pandemi covid melanda Indonesia dan saat itu founder masih menjalankan usaha software consulting. Usaha software consulting milik sang founder tersebut menarget perusahaan kecil atau startup dari luar negeri tetapi karena covid-19 maka banyak perusahaan kecil yang kesulitan dan mengurangi tenaga kerja consultant lepas. Oleh karena itu, setelah mengestimasi bahwa pandemi akan berlangsung lama, sang founder saat itu akhirnya memutuskan untuk melepas usaha software consulting tersebut.

Setelah exit dari perusahaan software consulting yang didirikan 9 tahun lalu tersebut, working capital dari perusahaan sebelumnya menjadi bebas dan founder memiliki banyak capital menganggur. Tidak tahu apa yang harus dilakukan dikala pandemi dicobalah peruntungan di pasar saham Indonesia.

Founder saat itu banyak belajar dengan membaca buku tulisan Benjamin Graham (gurunya Warren Buffett) berjudul "The Intelligent Investor" dan juga buku Phil Fisher berjudul "Common Stocks And Uncommon Profits". Founder yang termasuk golongan millenial juga banyak menonton RUPS Berkshire Hathaway dengan pembicara Warren Buffett dan Charlie Munger di YouTube. Dari situlah founder mulai memberanikan diri untuk investasi secara aktif di pasar saham.

Investasi di pasar saham tidaklah mudah, diperlukan banyak waktu untuk membaca laporan keuangan dan juga membaca berita-berita di pasar saham. Salah satu saham yang dibeli founder waktu itu adalah saham DUCK alias PT Jaya Bersama Indo yang mengoperasikan rantai restoran bermerk Duck King di seluruh Indonesia. Sehabis membeli saham DUCK tersebut di harga Rp. 386 perak, harga saham DUCK terus terjun bebas sampai pernah rugi 70% di harga Rp. 107 perak. Setelah ditelusuri ternyata saham DUCK tersebut terus direpo (digadai) oleh si pemilik. Dalam laporan keuangannya juga ada yang janggal karena banyak memiliki piutang yang sudah jatuh tempo dan belum dibayar yang jumlahnya mencapai 71 Milyar. Padahal seharusnya restoran tidak banyak piutang karena pembayaran kartu kredit settle kurang dalam waktu sebulan.

Dari sinilah, timbul ide untuk membuat suatu situs web dimana orang bisa dengan mudah melihat data-data finansial dan berita-berita mengenai suatu saham. Awalnya hanya untuk dipakai secara pribadi agar tidak investasi di saham-saham yang memiliki kecenderungan untuk turun banyak. Tetapi kemudian fitur-fitur terus berkembang dan founder memutuskan untuk membuka situs tersebut untuk umum.

Saat ini, Sahamee masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut. Anda bisa memberikan kritik dan saran dengan mengirimkan email ke contact@sahamee.com.