Tipe Investor Saham
Dalam dunia saham, kemampuan masing-masing investor berbeda-beda dan oleh karena itu hasil yang diharapkan dapat berbeda-beda pula. Kenali jenis-jenis investor di dunia saham ini.
Spekulator
Spekulator atau yang biasa dikenal dengan day-trader adalah jenis investor yang membeli saham berdasarkan harga suatu saham dan bukan fundamental saham tersebut. Spekulator berharap dapat memprediksi apakah harga suatu saham akan naik atau turun. Sangatlah tidak disarankan untuk menjadi investor jenis ini karena selain terkena fee sekitar 0.4-0.5% (tergantung broker) per transaksi, sulit untuk memprediksi pergerakan harga saham dalam jangka waktu dekat. Sebaiknya dana yang digunakan untuk spekulasi dibatasi, misalkan 10% dari jumlah portfolio total.
Investor Pasif
Investor pasif adalah tipe investor yang tidak memiliki banyak waktu untuk mempelajari saham-saham yang ia beli. Mungkin investor tipe ini sibuk dengan kesibukannya sehari-hari misalnya apabila dia seorang dokter bedah. Untuk jenis investor ini reksa dana merupakan sebuah pilihan. Reksa dana di Indonesia pada umumnya menarik fee setiap tahunnya antara 1 - 3%. Biasanya dipaket dalam bentuk tema misalkan saham-saham BUMN, saham-saham retail, dan lainnya. Opsi lain untuk investor pasif adalah dengan menggunakan fitur portfolio dari Sahamee. Disana investor dapat melihat saham-saham yang undervalue atau overvalue dengan mudah.
Investor Aktif
Investor aktif adalah tipe investor yang mempunyai waktu dan juga kemauan untuk mempelajari dan mengikuti berita saham yang ia beli. Untuk jenis investor aktif reksa dana kurang disarankan sebab terkena fee yang cukup besar. Untuk investor tipe ini sebaiknya membeli saham secara langsung.
Demikian jenis-jenis investor saham di Indonesia, Anda termasuk investor yang mana?